Bima, Taroainfo.com - Unjuk rasa sejumlah mahasiswa bima dari berbagai kampus dan lintas organisasi mahasiswa meliputi STIH LMND,PMII BEM STIS, GMNI,yang digelar di lingkup Pemkab bima,demonstrasi gabungan elemen mahasiswa ini menuntut ditutupnya pertambangan di wera.
Koordinator lapangan, Asmudyanto dalam orasinya segera usir PT JMK dari tanah Wera yang dinilainya mencemarkan lingkungan,kehadiranya tidak membawa hasil yang baik buat daerah,selain itu dia juga meminta bebaskan tiga Aktivis anti tambang atas tuduhan, pengerusakan fasilitas kantor
Kecamatan wera tegasnya.
"Pemerintah kabupaten Bima segera hentikan ekspliotasi alam Bima
Stop kriminalisasi aktivis
kami mengutuk pemerintah atas usaha pembungkaman demokrasi
Besar harapan kami kepada kepada Bupati Bima harus bertanggung jawab,"katanya Rabu (20/11/19).
Ditegaskannya, jika tuntutan kami tidak mengindahkan apa yang menjadi tuntutan kami akan mengambil jalan yang kami anggap rasional, dan hasil analisis secara mendalam.
"Keberadaan penambangan tersebut telah merusak infrastruktur sepanjang bibir pantai wera ambalawi akibat pengikisan tanah oleh air laut yang semakin hari, semakin menaiki daratan karena
terkurasnya pasir yang disedot oleh mesin penambang dari dasar laut Wera,"tambahnya.
Pada pukul 11.30 wita terjadi aksi anrakis aksi saling lempar mengunakan batu sehingga situasi menjadi chaos antara Pol PP dan tersebut karena pada saat aksi Bupati Bima tidak ada ditempat sehingga bentrok tidak terhindarkan.
Hingga saat ini aksi berlanjut menunggu kedatangam bupati bima.(PB 02)