Bima,TaroaInfo.Com-Terkait adanya Problem soal jaringan Base Transceiver Station (BTS) didesa Sampungu kecamatan Soromandi kabupaten Bima. Pasalnya, masyarakat terus membayar tarif pulsa yang Cukup mahal dan sulit mengakses Internet memadai. Hal tersebut diungkapkan oleh arisman, salah satu Aktivis mahasiswa kecamatan Soromandi, Kamis, (13/8/2020).
Arisman mengatakan, jaringan BTS hanya berfungsi untuk mengirimkan dan menerima sinyal radio ke perangkat komunikasi seperti telepon rumah, telepon seluler dan sejenis gadget lainnya.
"Didesa yang tergolong Terpencil dan jauh dari akses perkotaan tidak strategis untuk dipasang jaringan model mini seperti didesa sampungu,"Jelasnya.
Lanjutnya, apalagi Dengan Jenis tower satu kaki seperti itu, tidak direkomendasikan karena akan banyak kekurangannya. Dalam penerimaan sinyal tergolong tidak stabil, muda goyang dan menganggu sistem coneksi data yang berkaitan pencairan dikomputer terjadi secara terus-terusan,"Tambahnya.
Dikatakannya, Problem tersebut sudah bertahun-tahun lamanya. Mulai dari tahun 2017 hingga saat ini tidak dapat diselesaikan dan Carikan titik temu untuk mendapatkan solusi terbaik. Ini merupakan masalah substansial yang mesti segera diatensi oleh pemerintah desa, kecamatan dan daerah kabupaten Bima.
"Pemerintah daerah kabupaten Bima melalui dinas Kominfo harus segera melakukan berbagai upaya kongkrit untuk menjawab kebutuhan pokok masyarakat. Karena jaringan merupakan hal yang paling dibutuhkan untuk mengakses informasi diera digital seperti saat ini,"Ungkapnya.
Ditegaskannya, jika pemerintah daerah kabupaten Bima tidak mampu memberikan jawaban atas persolan tersebut, pihaknya akan melakukan konsolidasi ditingkat kecamatan hingga ditingkatkan kabupaten Bima untuk melakukan aksi demonstrasi.
"Kami akan memobilisasi massa rakyat se-kecamatan Soromandi untuk menuntut pemerintah daerah yang seakan-akan tutup mata melihat kesengsaraan masyarakat didesa sampungu. Akibat jaringan BTS tersebut sudah merugikan masyarakat,"Tutupnya.(MR-Tim)