Bima,Taroainfo.Com - Gentingnya persoalan di kabupaten Bima dari berbagai macam sisi, mulai dari sisi pembangunan, ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya masih sangat tidak merata (Stabil).
Misalnya, dari sisi pembangunan. Kali ini pembangunan kembali jembatan di Desa Kananta, kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima masih belum mampu dituntaskan sama sekali oleh pemerintah, baik pemerintah kabupaten dan provinsi NTB.
"Semboyan yang di Agung-agungkan oleh pemerintah kabupaten Bima yaitu "Bima Ramah" dan pemerintah provinsi, "NTB Gemilang" hanya ilustrasi semata dari dua kepemerintahan,"kata Dimas, katua BEM Fakultas Hukum universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) pada taroainfo.com, Rabu (16/12/2020).
Mahasiswa kelahiran desa bajo kecamatan Soromandi ini mengungkapkan, terkait problematika yang dirasakan oleh masyarakat kabupaten Bima, Lebih khususnya Kecamatan Soromandi, Desa Kanata. Yaitu pembangunan kembali jembatan yang tidak mampu dituntaskan oleh Gubernur NTB selama hampir 3 tahun ambruk diterjang banjir.
Sekarang, sebut dia, masyarakat Soromandi dihadapkan dengan musim hujan dan Jembatan Desa Kenanta tidak bisa dilewati oleh masyarakat. Baik pengguna jalan roda dua maupun roda empat, karena aliran air yang cukup deras (Banjir).
"Untuk melewati jembatan itu, para pengguna jalan terpaksa harus menunggu sampai aliran banjirnya mereda,"terangnya.
Lebih lanjutnya, Pemuda, mahasiswa dan masyarakat menilai sekelas tatanan pemerintahan yang menjadi pemimpin tidak mungkin, tidak mampu menuntaskan Pembangun jembatan Kananta tersebut.
"Semoga pemerintah provinsi NTB dan pemerintah daerah kabupaten Bima mampu mengatensi secepatnya Pembangun Jembatan penghubung antara desa itu,"harapnya.(MR/Suky-02).