Bima,Taroainfo.Com - Memaski tahun baru 2021, PC NU Kabupaten Bima Beserta Organisasi Badan Otonom (Banom) menggelar Istigosah dan Do'a Bersama secara serentak dibeberapa Kecamatan, Kamis (31/12/2020) malam.
Ketua PCNU Kabupaten Bima, Drs.H A Munir, mengatakan Acara tersebut diselenggarakan oleh PC NU Kabupaten Bima bersama gabungan Badan Otonom, Lembaga/Lajnah, dibawah naungan Pengurus Cabang NU Kabupaten Bima. Tak hanya itu, Badan Otonom PC NU Kabupaten Bima juga menggandeng beberapa lembaga dan instansi Pemerintah ditingkat Kecamatan (MUSPIKA) seperti Camat, PHBI, KUA, serta Perguruan Tinggi.
"Penyelenggaraan tersebar dibeberapa titik Kecamatan, antara lain dikecamatan Sape berlokasi dimasjid Besar Al-Munawarah, Kecamatan Ambalawi berlokasi di GSG Desa Tolowata, Kecamatan Belo berlokasi dimasjid Al Khair Desa Cenggu, Kecamatan Lambu berlokasi dimasjid Ar-rahman Desa Rato, dan disekretariat GP Ansor Kabupaten Bima Kecamatan Palibelo,"Katanya.
Menurut H. Munir, Istigosah dimaksudkan memohon sesuatu pertolongan dari Allah SWT, dan meminta perlindungan sebelum datangnya bencana dan meminta dihilangkan bencana. NU berharap pasca pilkada masyarakat tidak pecah, kembali bersatu menjaga kondusifitas, menjaga harmonisasi, serta bersama membangun Daerah. Karena Demokrasi sebagai sistem untuk mewujudkan kesejahteraan, harus dihormati pilihan politik antar warga serta menghormati seluruh proses demokrasi yang telah berjalan.
"Pilkada telah berlalu mari kembali kita mengencangkan ikatan tali persaudaran sesama umat Islam (ukhuwwah lstamiyyah}, sesama warga bangsa (ukhuwwah wathaniyyah), dan sesama warga dunia sebagai sesama manusia (ukhuwwah insaniyyah). Secara nasional pada tahun 2020 ini, kita masih menyaksikan intoleransi yang masih merebak, bahkan cenderung meningkat,"lanjutnya.
Nahdatul ulama (NU) mengingatkan semua pihak agar kembali kepada jati diri bangsa yang menghargai kemajemukan, pluralitas, serta heterogenitas yang dirumuskan dalam sebuah konsensus agung benama Pancasila yang dibangun diatas bingkai Bhineka Tunggal lka. Perbedaan harus menjadi energi untuk memproduksi kekuatan kolektif sebagai sebuah bangsa, bukan dijadikan sebagai benih untuk menumbuhkan perpecahan. Kebinekaan harus menjadi kekuatan bangsa. Kebinekaan tidak boleh menjadi anasir destruktif yang memberi konstribusi bagi rusaknya persatuan dan kesatuan bangsa.
"Marilah kita tebarkan semangat persaudaraan antar sesama manusia untuk mewujudkan kehidupan yang semakin baik, indah, adil, dan maslahah. Hadis Nabi yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim mengatakan,"Tidaklah beriman seseorang dari kamu sehingga dia mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri."Kata "saudara" dalam hadis diatas bukanlah sekadar sesama Muslim, melainkan sesama umat manusia,"imbuhnya.
Pelaksanaan kegiatan tersebut dipastikan memperketat protokol kesehatan dengan mamakai masker, menjaga jarak, dan menyediakan tempat mencuci tangan.(MR-Red).