Iklan

Iklan

Ketua JQHNU Bima Soroti Fenomena Maraknya Pelecehan Seksual

Editor
3/20/21, 13:49 WIB Last Updated 2021-03-20T06:50:37Z
Ketua JQHNU Kota Bima, Taufan Sya'ban, SQ, S.Pd.I, M.Pd.


Bima,Taroainfo.com - Ketua Jam'iyyatul Wurra Wal huffadz Nahdlatul ulama  (JQHNU) Kota Bima, Taufan Sya'ban, SQ, S.Pd.I, M.Pd menyoroti fenomen kasus pelecehan seksual yang akhir-akhir ini marak terjadi di Kota Bima dan Kabupaten Bima.


"Fenomen ini harus segera ditanggapi serius oleh semua pihak. Sebab, kasus pelecehan seksual baik itu korbannya di bawah umur maupun sudah remaja menandakan adanya gejala mortalitas generasi yang sudah mulai rusak,"kata alumni Magister Ilmu Al-Qur'an PTIQ Jakarta ini saat dikonfirmasi, Sabtu (20/3/21).


Dijelaskan ini problem besar yang dihadapi oleh masyarakat kota Bima maupun Kabupaten Bima. Karena Fenomena ini sudah semakin kronis dan mengkhawatirkan. 


"Jika ini tidak diambil langkah serius, maka saya khawatir akan terjadi kerusakan moral dan akhlak yang cukup parah,"jelasnya.


Ustad muda asal Desa Rupe Kecamatan Langgudu kabupaten Bima ini, mendorong Pemerintah Kabupaten maupun Kota Bima agar segera menyikapi problem ini dengan menggerakkan seluruh komponen terkait di struktur pemerintahan dan masyarakat.


"Setiap pemerintah Kota dan Kabupaten ada Dinas khusus terkait pemberdayaan perempuan dan anak. Nah ini harus aktif melakukan edukasi dan advokasi ke masyarakat agar hal ini tidak terjadi lagi,"katanya.


Disisi lain Ustad Taufan juga mendorong MUI, Tokoh Agama, Para ulama, Para pendidik, dan tokoh masyarakat serta para orang tua untuk melakukan pengawasan bersama sehingga hal ini bisa diantisipasi sejak dini.


"Ini harus kerja aktif dan kolektif. Semua pihak harus berperan, Tidak bisa kita hanya menyerahkan pencegahan ini hanya kepada pihak kepolisian. Tapi harus ada upaya protek, seperti pengawas ketat dari orang tua serta komponen yang ada di masyarakat,"bebernya.


Selain itu Taufan juga meminta pemerintah untuk melakukan pendampingan khusus kepada korban pelecehan seksual, baik korbannya di bawah umur maupun sudah dewasa.


"Dampingi para korban terutama trauma psikologis yang dialami. Makanya, saya berharap mereka diberikan penanganan khusus,"imbuhnya.


Ia juga menambahkan agar mendorong terbentuknya RW ramah anak serta Pokja khusus untuk melakukan edukasi serta merespon dengan cepat ketika ada kejadian serupa.


(TR-02/Suky).

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Ketua JQHNU Bima Soroti Fenomena Maraknya Pelecehan Seksual

Terkini

Topik Populer

Iklan