Bima,Taroainfo.com - Pemerintah Kabupaten Bima, menggelar rapat tim komando lapangan tanggap darurat, penanganan bencana Hidrometeorologi, banjir, tanah longsor dan angin puting beliung, di Aula Rapat Utama, Kantor Bupati, Godo-Woha, Kamis, 8 April 2021.
Pembentukan tim komando lapangan tanggap darurat ini, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Bima Nomor: 188.45/131 /06.23 Tahun 2021. Tentang penetapan status tanggap darurat penanganan bencana banjir bandang, tanah longsor dan angin puting beliung di wilayah Kabupaten Bima.
Turut hadir pada rapat tersebut, selain Sekretaris Daerah Drs. H Taufik HAK, M.Si, selaku Wakil Komandan Tim Komando, juga hadir, Dandim 1608/Bima, Letnan Kolonel Inf. Teuku Mustafa Kamal (Komandan Tim), Kapolres Bima, (Wakil Komandan) Kalak BPBD (Wakil Komandan), Asisten Setda dan sejumlah OPD lingkup Pemkab Bima.
Atas nama Pemerintah Kabupaten Bima, Sekda H. Taufik, mengatakan penanganan dan pemulihan korban dan lingkungan pasca banjir bandang tetap dilakukan. Yang perlu diperhatikan, setelah dilalukan evaluasi, setiap OPD dapat memberikan laporan tentang pelaksanaan tugas-tugas di lapangan.
Sekda berharap, Dandim 1608/Bima selaku Komandan Tim, dapat mengaktifkan pos komando, sebagai pusat pengendalian operasi (Pusdalops) tanggap darurat di tiap titik lokasi bencana.
Membuat rencana operasi mengorganisikan, melaksanakan dan mengendalikan operasi tanggap darurat bencana.
Menempatkan petugas perwakilan instansi/lembaga/organisasi terkait, dalam bidang yang relevan.
Memimpin rapat-rapat posko, untuk memerintahkan, mengkoordinasikan, mensinergiskan dan mensinkronisasikan operasi bidang-bidang.
Kemudian terhadap BPBD Kabupaten Bima, Sekda meminta, dapat mencatat dengan baik, semua jenis bantuan yang sudah diterima. Di inventarisasi secara adminsitrasi, agar jelas dan dapat dipertanggug jawabkan.
"Bantuan itu jelas datangnya dari mana. Contoh mie instan, obat-obatan dan lain-lain. Bila perlu buatkan buku penerimaan, supaya jelas,"ujar Taufik.
Dijelaskan Sekda, semua pihak terkait dan juga masyarakat harus membantu menangani bencana yang dihadapi. Terutama ikut menjaga kelestarian hutan di kecamatan-kecamatan yang dinilai rawan banjir.
Sementara itu, Dandim 1608/Bima Letnan Kolonel Inf. Teuku Mustafa Kamal, mengatakan, akses dan penyampaian data ke publik harus jelas dan valid. Data terkait bencana saat –saat ini sangat dibutuhkan oleh media maupun publik.
Menurut Dandim, data yang masuk dapat di release oleh Humas maupun Dinaskominfo. Setiap hari, dapat melakukan rapat evaluasi terkait dengan kegiatan di lapangan. Agar terorganisir dengan baik. Kegiatan apa yang telah dilakukan temen-teman relawan.
Terkait dengan bantuan yang masuk, kata Tengku, di koordinir oleh BPBD.
"Harus dicatat dengan jelas. Berapa jumlah yang masuk, kapan masuknya, dari mana masuknya, dan siapa yang menerimanya. Kemudian disalurkan dengan baik. Sehingga dalam penerimaan bantuan itu bisa merata,"ungkapnya.
Dandim Tengku berharapan bantuan yang disalurkan tepat sasaran, bagi masyarakat yang terdampak. Dan akan dibantu oleh Babinkamtikmas dan Babinsa di masing-masing Desa.
*TI-01*