YAPPIKA-Action serahkan Bantuan. (Foto:Dok.). |
BIMA, TAROAINFO.Com- Yayasan Penguatan Partisipasi, Inisiatif, dan Kemitraan Masyarakat Indonesia (YAPPIKA-Action Aid) dalam kerangka kerja Program Promosi Prakarsa Masyarakat Sipil untuk Pendidikan Inklusif dan Berkualitas di Indonesia (Pro-InQluEd) dengan Perkumpulan Solidaritas Untuk Demokrasi (SOLUD) dan PENNYAPPEAL sebuah lembaga filantropi dan pengelola zakat yang berbasis di Inggris, melakukan serah terima bantuan rehab ruang kelas SDN Sanolo di Halaman Sekolah setempat. Kamis (24/6).
Serah terima tersebut ditandai penyerahan Plakat dari Koordinator Nasional YAPPIKA – ActionAid Rochmat Munawar kepada Bupati Bima Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri SE yang dilanjutkan dengan pengguntingan pita dan disaksikan Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bima Ilham Yusuf SH, Pelaksana Tugas Kepala Bappeda H. Fahrudin S.Sos, M.Ap, Kadis Dikbudpora Zainudin S.Sos, MM, Kepala DP3AP2KB Drs. Syahrul, Camat Bolo Mardianah SH, Camat Woha Irfan DJ SH, Direktur SOLUD Dedy Mawardi serta para Kepala sekolah dan Kepala Desa Se Kecamatan Bolo.
Koordinator Pro-InQluEd Bima Hersan Hadi mengatakan, bantuan ini merupakan bagian dari program inisiatif yang telah berjalan selama 3 tahun, yakni Program Pro-InQluEd Kerjasama SOLUD dengan YAPPIKA-Action Aid dimana SDN Sanolo adalah salah satu dari 10 sekolah sasaran program di Kabupaten Bima.
“Fasilitasi SOLUD berawal dari usulan Komunitas Sekolah SDN yang terdiri dari orangtua siswa, guru, pihak Desa, Kepala Sekolah Sanolo kepada SOLUD yang diteruskan kepada YAPPIKA - Action Aid. Kemudian ditindak lanjuti dengan upaya bersama dengan PENNY APPEAL bantuan rehab senilai Rp. 218 juta untuk 3 ruang sekolah yang dikerjakan oleh Komunitas Sekolah SDN Sanolo sendiri dengan pengawasan dari SOLUD NTB sehingga dapat terealisasi”.
“Dukungan tersebut, perlahan-lahan telah berhasil menciptakan kondisi sekolah yang aman, bersih, lingkungan yang sehat dan infrastruktur yang ramah anak. Jelas Hersan.
Kepala SDN Sanolo M Ali S.Pd mengungkapkan, dukungan SOLUD bukan hanya infrastruktur, dalam kurun 3 tahun terakhir, dukungan yang diberikan SOLUD termasuk pembentukan Komunitas Sekolah.
"Ini menjadi wadah komunikasi pihak sekolah dengan para pemangku kepentingan untuk membahas berbagai persoalan. Juga memungkinkan adanya dukungan bagi siswa berkebutuhan khusus dimana sebelumnya sekolah mengalami kesulitan memberikan pembelajaran. Oleh karena itu, SDN Sanolo memenuhi kriteria sebagai Sekolah Ramah Anak di Kabupaten Bima”. Urainya.
*Taroa-01