BIMA, TAROAINFO.com- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima melalui program Locally Led Disaster Preparedness and Protection Project/ Kepemimpinan Lokal Dalam Kesiapsiagaan dan Perlindungan Bencana (LLDPP), bekerjasama dengan Yayasan Adventist Development and Relief Agency (ADRA) Indonesia, kembali menghelat Workshop Contigency Plan For Drafting Team And Key Stakeholder at Bima Regency (lokakarya penyusunan rencana kontigensi bagi Tim dan para pemangku kepentingan). Lokakarya terlaksana secara konsorsium dengan Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC), Redr Indonesia, Pujiono Centre, Plan International Indonesia yang didukung penuh oleh European Commission Humanitarian AId (ECHO) Selasa (03/08/2021) di Aula Kantor Bupati Bima.
Workshop dihadiri Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima BPBD Aries Munandar ST, MT didampingi Pelaksana Tugas Kepala Bappeda Kabupaten Bima H. Fahrudin S.Sos, M.Ap, Kasdim 1608/Bima dan Regency Cooordinator ADRA Boycke Andreas Ginting Suka. Sebanyak 25 peserta tatap maya (virtual) yang terdiri dari para camat dan OPD terkait 20 peserta tatap muka, menggunakan link zoom meeting Dinas Kominfostik kabupaten Bima.
Bupati Bima yang diwakili Kalak BPBD Aries Munandar ST, MT didampingi Pelaksana Tugas Kepala Bappeda Kabupaten Bima H. Fahrudin S.Sos, M.Ap, Kasdim 1608/Bima dan Regency Cooordinator ADRA Boycke Andreas Ginting Suka dalam sambutannya mengatakan pentingnya kesiap-siagaan menghadapi bencana.
“Kejadian bencana banjir tahun 2016 dan tahun 2021 yang melanda sebagian wilayah kabupaten Bima, membuktikan bahwa kajian dan data kebencanaan yang ada benar-benar diperlukan”. Ungkapnya.
Mengacu pada data yang ada, pada jenis-jenis dan intensitas bencana alam yang sering terjadi di Kabupaten Bima yaitu Bencana Banjir, Cuaca Ekstrim, Gelombang Ekstrim dan Abrasi, Kebakaran hutan dan lahan serta Tanah longsor. Prioritas penanganan penanggulangan bencana kabupaten Bima yaitu penanganan banjir yang harus ditindaklanjuti dengan kesiapsiagaan yang terencana dengan baik dan sistematis.
“Karena itu, penyelenggaraan penanggulangan bencana harus dilakukan secara terencana dan terpadu dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman, risiko dan dampak bencana”. Kata Aries.
Pada lokakarya yang dipandu Kabid Penanganan Bencana dan Kebakaran BPBD Kabupaten Bima Gunawan tersebut, Project Manager LLDPP Aminuddin Magatani menguraikan, Program LLDP ini sudah berjalan kurang lebih satu tahun di Kabupaten Bima dan ada serangkaian kegiatan yang sudah dilakukan, termasuk penyusunan rencana kontijensi.
Ancaman kebencanaan dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, dan ini menjadi peringatan bagi kita semua. Bencana banjir beberapa waktu lalu diharapkan memberikan penyadaran dan semangat akan perlunya upaya yang lebih banyak terkait penyiapan sumber daya manusia dan kebijakan termasuk penyusunan rencana kontijensi (Renkon).
“Penyusunan rencana kontijensi di Kabupaten Bima tidak sulit, tetapi yang sulit adalah bagaimana Renkon ini bisa diaplikasikan. Ini menjadi tantangan besar yang membutuhkan komitmen semua pihak sehingga jika ke depan terjadi peristiwa bencana termasuk banjir maka semua stakeholder yang ada di Bima sudah siap menghadapinya”. Terang Aminuddin.
Sementara itu, Regency Coordinator ADRA, Boycke Andreas disela kegiatan menjelaskan, workshop ditujukan agar peserta mengerti dan memahami konsep dasar rencana kontinjensi dan kedudukannya sebagai panduan penyelenggaraan respon darurat bencana, memahami kondisi kebencanaan dan peserta mampu menyusun dokumen rencana kontinjensi di Kabupaten Bima berdasarkan kebutuhan dan prioritas jenis ancaman yang sudah disepakati para pemangku kepentingan.
Terkait workshop, beberapa pakar dan narasumber yang mempresentasikan secara daring yaitu Dyah Rusniasih (Direktorat Kesiapsiagaan BNPB) memaparkan konsep dan teori Rencana Kontijensi, Sumino (Pujiono Center) memaparkan Pembelajaran Renkon di Indonesia, Ringkasan hasil Desk Review termasuk Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan materi Koordinasi Klaster Pengungsian dan perlindungan, Analisa kesenjangan dan kebutuhan oleh Kasubdit PSKBA Kemensos RI dana Kabag Operasi Polres Bima AKP Herman terkait Koordinasi dan Komando Penanganan Darurat Bencana Banjir.
Paparan tatapmuka disampaikan oleh Plt Kepala Bappeda Kabupaten Bima, Kasdim 1608/Bima tentang Koordinasi dan Komando Penanganan Darurat Bencana Banjir, Laksita Widomurti (BMKG/Stasiun Meteorologi Kelas III Sultan Muhammad Salahuddin – Bima) terkait analisis kecenderungan curah hujan dan faktor pemicu banjir.
*Taroa-01