BIMA, TAROAINFO.com- Dengan adanya Beberapa persoalan yang terjadi di wilayah kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat seperti menurunnya harga bawang merah dan tingginya harga obat-obatan yang mengakibatkan kerugian terhadap petani. Sehingga menimbulkan rasa kekecewaan petani Bima dan melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Bima pada Kamis, 18 November 2021 lalu.
Melihat kondisi yang sangat krusial itu, menarik perhatian sejumlah mahasiswa Bima yang menempuh pendidikan di beberapa daerah salah satunya di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Bima (HMB) untuk ikut menyuarakan aspirasi sebagai bentuk perjuangan mahasiswa terhadap petani.
Dalam aksinya, demonstran menyatakan bahwa pemerintah kabupaten Bima tidak efektif dalam menangani persoalan petani.
"Hari ini, pemerintah kabupaten Bima tidak serius dalam mengambil kebijakan dan solusi yang menyebabkan anjlok harga bawang merah,"ujar Korlap Aksi Syafrudin Melalui keterangan tertulisnya yang diterima media ini, Senin (22/11/2021).
Selain itu, dirinya juga menyebut bahwa pemerintah kabupaten Bima hanya berpangku tangan terhadap permasalahan dan isu terkait anjloknya harga bawang merah.
"Kalau memang seperti ini terus kapan petani di Bima akan merasakan dan menikmati hasil dari jerih payahnya, apalagi mereka masih banyak tanggungjawab seperti menyekolahkan anak-anaknya bahkan kebutuhan sehari-hari yang harus di penuhi,"ungkapnya.
Dia menegaskan, dalam aksi tersebut pihaknya mendesak Bupati Bima, Gubernur NTB, Kementerian Pertanian dan Perdagangan serta Presiden RI secara umum agar serius melakukan pengawasan sampai terwujudnya stabilitas pangan khususnya bawang merah.
"Kami juga mendesak Pemkab Bima Agar lebih serius dalam memberantas mafia pupuk, serta obat-obatan yang beredar di kabupaten Bima,"pungkasnya.
*RED*