JAKARTA, TAROAINFO.com - Gerbong mutasi perwira tinggi Polri dan TNI di akhir tahun 2021 ini menyertakan nama Kapolda NTB Irjen Pol M Iqbal dan Danrem 162 Wirabhakti Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani.
Pindah tugas dua jenderal yang nyaris bersamaan, membersit chemestry keduanya selama memimpin institusi Polri dan TNI di wilayah Provinsi NTB ini.
"NTB kehilangan dua jenderal inspiratif. Bang Iqbal dan Bang Rizal meninggalkan legacy yang sangat baik, selama bertugas di daerah ini," kata aktivis kepemudaan, Karman BM, melalui releasenya di Jakarta, Selasa 21 Desember 2021.
Pria humble yang akrab disapa Bang Karman ini mengatakan, legacy yang ditinggalkan dua jenderal itu ialah semangat kolaborasi, soliditas, dan tim working yang terus dibangun antar institusi Polri dan TNI bersama Pemda Provinsi NTB.
Semangat kebersamaan yang tertanam dan terus diejawantahkan tiga pilar itu, dinilai sebagai salah satu kunci keberhasilan NTB melewati peluang dan tantangan pembangunannya.
"Kolaborasi yang baik Bang Iqbal dan Bang Rizal bersama Gubernur NTB Bang Zul ini memunculkan atsmosfir kepemimpinan yang berbeda. Akselerasi program dan kebijakan akhirnya juga semakin andal dan terukur di sejumlah sektor," katanya.
Ia mencontohkan, bagaimana ketika NTB menghadapi masa pandemi di awal 2020. Tiga pilar membentuk Satgas khusus penanganan Covid-19 untuk menekan laju penularan sekaligus stabilisasi ekonomi daerah.
"Bukti nyata yang sampai saat ini masih terasa adalah Kampung Sehat. Program ini terbukti bisa mengubah perilaku hidup sehat masyarakat NTB," katanya.
Sinergitas apik terus berlanjut hingga pengoptimalan program vaksinasi di daerah ini. Polda NTB, Korem 162/WB, dan Pemprov NTB juga mampu melakukan percepatan dengan tim vaksinator khusus yang dibentuk.
Demikian juga saat NTB harus mempertaruhkan wajah Indonesia sebagai tuan rumah event besar WSBK Mandalika. Menyelesaikan masalah lahan di Mandalika, Kapolda NTB, Danrem dan Gubernur pun turun bersama, mencari jalan yang akhirnya menjadi solusi.
Bang Karman mengatakan, tak hanya semangat kolaborasi dan soliditas, Irjen Iqbal dan Brigjen Rizal juga meninggalkan teladan kepemimpinan yang bisa menjadi inpirasi.
Keduanya mampu mengisi dan mengimbangi kepemimpinan melayani (Servant Leadership) yang dilakukan Gubernur NTB Zulkieflimansyah selama ini.
"Kalau saya istilahkan, Bang Iqbal dan Bang Rizal ini adalah _Servant General_, Jenderal yang melayani. Misalnya saat bencana banjir bandang di Lombok Barat, duo jenderal ini langsung turun," katanya.
Soal Servant Leadership ini menjadi catatan tersendiri bagi Karman. Ia berharap hal ini bisa terus dibudayakan di NTB ini.
Istilah ini pertamakali dicetuskan oleh Robert K. Greenleaf dalam salah satu tulisan essainya di tahun 1970. Essainya ini kemudian dikembangkan lagi dan disusun menjadi buku yang berjudul "Servant Leadership", yang terbit pada tahun 1977.
Menurut Karman, meski sudah ada sejak hampir setengah abad lalu, namun gaya kepemimpinan "Pemimpin Pelayan" ini baru banyak digali dan diterapkan pada tahun-tahun belakangan.
"Seorang pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan melayani akan menjadikan dirinya "pelayan" bagi semua yang berada dibawah kepemimpinannya. Semuanya ini dilakukan dalam semangat demi terwujudnya tujuan organisasi. Ini yang benar-benar dilakukan oleh Bang Iqbal dan Bang Rizal selama bertugas di NTB ini," katanya.
Karman memaparkan, konsep Servant Leadership ini lebih dikembangkan lagi kemudian oleh Larry Spears, dengan menyusun 10 karateristik seorang pemimpin pelayan.
Ia mengurai, 10 karakteristik itu antara lain, pemimpin yang mau mendengarkan (listening), punya empati, menaungi, persuasi, visioner, jeli, terbuka dan transparan, dan mampu membangun komunitas.
"Kalau saya tambahkan, satu lagi Humanis. Point ini juga yang dilakukan Bang Iqbal dan Bang Rizal, yang kemudian menjadi acuan bagi jajarannya. Sehingga Polri dan TNI makin dicintai di NTB ini," katanya.
Relawan Jokowi pada Pemilu 2019 itu menekankan, kepindahan Irjen Iqbal dan Brigjen Rizal ke tempat tugas yang baru membuat masyarakat NTB merasa kehilangan. Dua sosok jenderal yang selama ini dikenal dekat dan melayani masyarakat NTB.
Namun, ia mengatakan, mutasi dan pindah tugas adalah hal yang lumrah dan pasti terjadi di setiap organisasi termasuk Polri dan TNI.
Bang Karman berharap, legacy yang ditinggalkan Irjen Iqbal dan Brigjen Rizal kemudian bisa diteruskan oleh Kapolda dan Danrem yang baru.
"Kita sampaikan apresiasi dan terimakasih untuk Bang Iqbal dan Bang Rizal selama bertugas sebagai Kapolda dan Danrem di NTB. Dan berharap legacy yang baik ini bisa diteruskan oleh pengganti keduanya," tukasnya.
*Taroa-01*