KOTA BIMA, TAROAINFO.com - Setelah sebelumnya PT Alif Muh Teknologi sukses mengadakan seminar nasional K3L bersama PGRI Kota Bima pada (16/01/2022) dalam rangka pembukaan Bulan K3 Nasional 2022, kini PT Alif MT kembali melaksanakan seminar Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L). Pelaksanaan kegiatan diadakan secara online video konferensi menggunakan zoom meeting. Sabtu, (19/02/2022) pukul 09.00 hingga pukul 12.00 WITA.
Menghadirkan keynote speaker Kasubag Perencanaan dan Keuangan Disnaker Kota Bima Muslih, S.Pd, M.Acc menggantikan Sekretaris Disnaker Kota Bima, dan juga menghadirkan GM Dewan Pelaksana Geopark Tambora Ir. Hadi Santoso, ST., MM., IPM.
Dalam sambutannya Muslih, S.Pd, M.Acc menjelaskan mengenai peraturan-perundangan terkait K3 yang ada di Indonesia dan Internasional, serta pentingnya menerapkan budaya K3 dalam setiap aktifitas pekerjaan guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Ir. Hadi Santoso, ST., MM., IPM, ia menjelaskan bahwa Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) adalah hal yang sangat penting dalam dunia Industri. Bahkan, saking pentingnya K3L Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia periode 2021-2024 membentuk Komite K3L untuk Pertama Kalinya.
"Pengabaian aspek K3L menyebabkan sangat tingginya angka kecelakaan kerja lebih dari 2.000 kejadian kecelakaan kerja di Indonesia dalam setahun. Hal itu menyebabkan terhambatnya pembangunan daerah dan nasional. Sehingga membangun Awareness sampai dengan Sertifikasi Kompetensi/Profesi pada Perusahaan dan Pekerja menjadi sangat penting," ungkap Ir. Hadi yang juga pengurus pusat Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
Dalam seminar itu dimoderatori oleh Direktur PT Alif MT Mu'amat Fadlil, ST, Narasumber pertama yaitu dr. M. Fitrah Hidayat, dokter di RSUD Bima menyampaikan materi tentang "Pentingnya Vaksinasi Covid-19". Narasumber kedua yaitu Febrian Nur Romadhony, ST praktisi lingkungan di industri minyak dan gas (MIGAS) menyampaikan materi tentang "Pengenalan Teknik Waste Water Treatment untuk di Industri Hulu Migas".
Jumlah peserta yang mengikuti seminar hingga akhir sebanyak 68 orang. Peserta yang hadir tidak hanya berasal dari kota dan kabupaten di NTB, juga ada dari daerah Jambi, Sumatera Utara, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara serta Taiwan.
Para peserta sangat antusias mengikuti seminar hingga akhir dan saat sesi tanya-jawab (diskusi) mereka aktif bertanya; tentang penggunaan tawas atau aluminium sulfat dan kaporit pada WWTP di industri Migas, treatment limbah logam yang bercampur dengan limbah organik, tentang vaksin primer sinopharm, dan peran sel darah putih dalam tumbuh.
Selain mendapatkan pengetahuan tentang Vaksinasi dan WWTP di industri Migas, peserta yang ikut juga mendapatkan softfile materi dan sertifikat seminar elektronik.
*RED*