DR. Nasution,M.Pd |
BIMA, TAROAINFO.com - Untuk kita ketahui. Perguruan tinggi STKIP Bima mulai dirintis pada tahun 1967. Bentuk perguruan tinggi yang dirintis ini awalnya bernama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Bima. Karena IKIP Bima bersifat lokal dan belum mendapatkan dari Dirjen Dikti, maka IKIP Bima tidak dapat menamatkan mahasiswanya sehingga segala aktifitas fakum.
Seiring perkembangannya, dan untuk menghidupkan kembali IKIP Bima. Oleh Bupati Bima pada waktu ini menyarankan kepada Kepala Kantor Depdikbud Kab. Bima mendirikan perguruan tinggi yang representatif melalui rekomendasinya. Berdasarkan hal tersebut Kepala Kantor Depdikbud Kab. Bima menghimpun unsur-unsur terkait untuk mengadakan rapat pembentukan Yayasan yang selanjutnya disebut Yayasan IKIP Bima dengan Akta Notaris Nomor : 99 tertanggal 13 November 1976.
Pada tanggal 12 Juli 1975 Yayasan IKIP Bima mendirikan perguruan tinggi yang bernama IKIP Bima kemudian berubah menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan (STIP) Bima dengan satu jurusan dan dua program studi yaitu jurusan Ilmu Pendidikan dengan program studi Filsafat dan Sosiologi Pendidikan dan program studi Bimbingan Penyuluhan dengan jenjang Sarjana Muda dan untuk pertama kali memperoleh status terdaftar dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Berkat keuletan sosok DR. Nasution,M.Pd selaku pengendali Roda Lembaga Pendidikan Tinggi pencetak Kader Disiplin Ilmu Pendidikan daerah ini, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima kini mengukir prestasi gemilang. Pasaknya; Saat ini STKIP Bima berhasil meloloskan 2 Proposal hibah pendanaan dari Kemendikbud Ristek melalui Program Matching Fund Kedaireka tahun 2022.
Keberhasilan STKIP Bima meraih dana hibah Matching Fund Kedaireka tahun 2022 ini diketahui berdasarkan pengumuman oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemdikbud Ristek RI yang diumumkan pada gelombang 2 tanggal 16 Juli 2022 dan gelombang 5 tanggal 16 Agustus 2022.
Ketua STKIP Bima, Dr. Nasution, M,Pd menyampaikan apresiasi dan memberikan ucapan selamat kepada para tim pengusul yang proposalnya berhasil lolos seleksi khusunya kepada Ketua Tim Pengusul Ruslan, M.Sc dari Prodi Pendidikan Kimia dan Ahmad Sandi, M.Si dari Prodi Pendidikan Ekonomi yang disampaikan saat acara yudisium STKIP Bima 2022.
Dan yang lebih membanggakan lagi bahwa STKIP Bima sebagai satu-satunya PT swasta di NTB yang berhasil meloloskan proposal MF 2022. Dr. Nasution, M.Pd mengharapkan kepada para dosen atau tim pengusul untuk bekerja secara professional dan semoga bermanfaat untuk meningkatkan kolaborasi atara STKIP Bima dengan Mitra. Program MF akan mampu meningkatkan kemanfaatan dan relevansi pengembangan IPTEKS yang berkembang di STKIP Bima, jelasnya.
Program Matching fund adalah program pendanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang merupakan program penguatan kolaborasi antara PT dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) untuk secara bersama-sama membentuk ekosistem Merdeka Belajar – Kampus Merdeka.
Demi menyukseskan tujuan tersebut, Kemdikbud membangun sebuah platform bernama Kedaireka. Program ini diseleksi melalupi platform “Kedaireka (https://kedaireka.id) merupakan singkatan dari kedaulatan Indonesia untuk reka cipta, telah diluncurkan sejak tahun 2021 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Kolaborasi disusun dalam sebuah proposal yang pendanaanya dinamakan Matching Fund, merupakan bentuk nyata dukungan dari Kemendikbud untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara Insan Perguruan Tinggi dengan pihak Industri/Lembaga Pemerintah dengan alokasi dana tahun 2022 mencapai Rp1 triliun.
*RED*