Foto: Ketua PKC PMII Bali Nusra, Herman Jayadi Saat memberikan sambutan dalam kegiatan halal bi halal temu kangen alumni dan kader PMII Se-NTB. |
Ketua PKC PMII Bali Nusra, Herman Jayadi menyampaikan saat ini sudah banyak alumni PMII NTB yang mengisi posisi strategis baik di DPR RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten Kota. Lalu sebagai penyelenggara Pemilu KPU Bawaslu.
"Pemilu 2024 mendatang pun banyak alumni yang akan tarung kembali merebut kursi wakil rakyat. Termasuk juga DPD RI yang kita belum punya. Insya Allah 2024 Bang Sabolah akan mengisi kursi DPD RI,"ujarnya.
Perjuangan politik alumni PMII, Kata Herman, tidak lepas dari tujuan memberikan manfaat untuk PMII itu sendiri.
"Posisi alumni untuk mempertahankan eksistensi PMII ke depan. Ini merajut kebersamaan untuk kepentingan bersamaan,"pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Majlis Pembina Daerah (Mabinda) PKC PMII Bali Nusra, Prof Masnun Tahir meminta kader dan alumni harus menunjukkan kebersamaan sekaligus bahu membahu dengan cara gotong royong untuk meraih kemenangan.
Pada 2024 mendatang alumni diharapkan menjadi pemegang kunci (pengendali kebijakan) dalam segala lini baik ditingkat lokal, nasional maupun pada tingkat internasional.
"Merajut kebersamaan dan gotong royong tema dan momentum yang pas. 2024 semua kader harus menjadi pemegang kunci (kebijakan),"tegas Prof. Masnun.
Rektor UIN Mataram itu mengutip pesan Gus Dur, "kalau mau jadi besar maka besar lah. Kalau mau maju maka majulah". Pesan tersebut menjadi penyemangat bagi alumni PMII bahwa potensi-potensi yang dimiliki masing-masing agar digunakan semaksimal mungkin. Namun tidak lupa untuk sama-sama saling menguatkan, bersatu lalu tidak saling menjatuhkan.
"Jangan jadi penghalang bagi alumni yang punya potensi itu sebab hari ini atau tidak sama sekali, kalau bukan kita siapa lagi. Semuanya kita anggap teman seperjuangan, teman bermain dan bergerak. Tidak usah baper, tidak usah jaim jaim,"sambungnya.
Ketua Tanfidziah PWNU NTB itu mengatakan makna Latihan Kader Dasar (sekarang Mapaba, PKD) yang diterima saat baru masuk menjadi kader PMII harus diterapkan saat ini. Bagaimana kader dan alumni harus bisa melakukan transformasi intelektual.
Begitupun dengan kepanitiaan Mapada sebagai otoritas pemegang administrasi di lapangan. Lalu ada tim Security yang memiliki arti menjaga kedaulatan NKRI. Semua itu memiliki makna masing-masing.
"Tugas kita saat ini melakukan transformasi baik di bidang ekonomi, network (jejaring) maupun di kancah politik. Bagaimana alumni bisa membumikan pesan-pesan substantif nilai dasar pergerakan kita. Tangan terkepal dan maju kemuka, membangun peradaban,"ungkapnya.
Senior PMII lainnya, Marinah Hardi mengatakan tantangan PMII ke depan bagaimana mengharmonisasikan kegiatan di perangkatan NU untuk mencapai tujuan kebersamaan.
"Harus ada ikatan psikologis. Sehingga hajatan merajut kebersamaan kita jahit menuju kepada tujuan bersama,"katanya.
Berikutnya momentum halal bihalal itu bagaimana PMII mencetak kader yang bisa menghidupkan kegiatan NU.
"Harapan saya PMII berpeluang menginisiasi segala sesuatu yang diperuntukkan untuk NU. Jangan putus rantai sejarah. PMII diharapkan sebagai penopang kegiatan NU yang tidak tercover oleh Banom lain,"tutupnya.
*TI-02*