Foto: Bersama DPD KNPI NTB bersama Pimpinan OKP dan Aktivis usai dialog. Dok/Ist. |
MATARAM, TAROAINFO.COM.- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) KNPI NTB, menggelar Dialog Publik dengan tema " Catatan Manis NTB Gemilang di Akhir Jabatan bertempat di Bonum Coffee Mataram, Jum'at (15/9/2023).
Dialog publik tersebut mengundang tiga narasumber diantaranya Ir. W. Karioka, MH Pengusaha, Lalu Abdul Wahid, SH., MH Kepala Biro Administrasi Pembagunan dan Dr. ihsan Hamid, MA.Pol selaku Pengamat Politik UIN Mataram.
Dalam kegiatannya juga dihadiri oleh berbagai pimpinan Organisasi kemudian dan Kemasyarakatan (OKP) se - NTB. Ada Perwakilan PKC PMII Bali Nusra, DPD GMNI NTB, KMHDI dan puluhan Aktivis lintas generasi di NTB.
Dialog yang dipimpin langsung oleh moderator Sekretariat DPD KNPI NTB, Aziz Muslim itu membahas terkait dengan catatan manis NTB gemilang di akhir jabatan yang banyak sekali pro dan kontranya.
Menurutnya meski banyak pro dan kontra itu merupakan hal yang lumrah, tapi NTB gemilang telah banyak melahirkan terosan baru dalam dunia Industrialisasi. Baik itu MotorGP dan MXGP, tetapi semua orang punya cara pandang yang berbeda dalam menilainya.
"Bagi saya NTB gemilang ini sangat luar biasa. Bisa di Cek pemimpin didunia sekalipun tidak ada yang seperti di NTB yang turun ke masyarakat hampir setiap hari. Hal itu menjadi salah satu tolak ukur kesuksesan NTB Gemilang,"ujarnya mengawali dialog tersebut.
Narasumber pertama, Ir. W Karioka dalam paparannya, menjelaskan banyak faktor untuk melihat NTB gemilang. Misalnya di tahun 2018 provinsi NTB dilanda bencana gempa bumi bertubi-tubi. Bahkan, belum selesai gempa, NTB di landa covid-19. Itu merupakan guncangan yang sangat luar biasa bagi Gubernur dan wakil gubernur diawal kepemimpinannya.
Tetapi menurutnya, Pemerintah mampu keluar dari goncangan itu dan melakukan pemulihan ekonomi. Sementara untuk parawisata yang cukup menonjol di NTB ada Samota, Sirkuit Mandalika, MotoGP, MXGP dan lain sebagainya. NTB hari ini terus membangun infrastruktur dan fasilitas yang berkelanjutan.
"Tinggal kita hari ini bagaimana menimbulkan kesan bagi pengunjung parawisata kita. Tampa ada kesan kita tidak akan mampu membangun Industrialisasi di NTB. Karenanya, Saya mengajak masyarakat dan kita semua untuk memikirkan nasib NTB kedepannya melalui sektor Pariwisata,"ungkap Ir. W Karioka.
Narasumber kedua Dr. ihsan Hamid, MA.Pol, selaku pengamat politik UIN Mataram menyampaikan, untuk membahas perjalanan Jul-Rohmi atau NTB gemilang bukan hal yang muda karena ada banyak tantangan didalamnya.
"Namun, sebagai akademisi saya akan melihat secara objektif untuk mengukur capaian NTB Gemilang,"jelasnya.
Disampaikannya dalam kepemimpinan Jul-Rohmi sebagai gubernur dan wakil gubernur NTB, ada satu taklain yang di klaim menjadi program dan di tuangkan dalam RPJMD pemerintah provinsi NTB.
Ia menilai dalam perjalanan Jul-Rohmi telah banyak melahirkan terobosan baru di NTB melalui industrialisasi. Kepemimpinan Jul-Rohmi juga ada banyak kunjungan kunjungan yang dilakukan. Hal itu, telah banyak memberikan kesan yang luar biasa bagi masyarakat NTB, meskipun ada banyak tantangan ditengah keterbatasan anggaran.
Menurut data dari Diskominfotik NTB di masa kepemimpinan Jul-Rohmi ada sekitar 6.600 lebih kunjungan. Jadi, kalau dilihat dari jumlah kunjungannya ini bukan perkara yang muda untuk membangun daerah ditengah keterbatasan APBD yang dimiliki NTB.
"Ditengah keterbatasan yang ada pemerintah Provinsi NTB mampu melaksanakannya. Kita harus objektif, harus hadir memberikan catatan atau mengakui prestasi kepemimpinan Jul-Rohmi,"ujarnya.
Disisi lain, Dr. ihsan Hamid melihat ditengah-tengah kesibukan mengurus 5,3 juta penduduk NTB, Doktor Jul mau menerima beban dan Keluhan masyarakat secara langsung maupun tidak langsung melalui media sosial.
"Sehingga kalau dibandingkan dengan gubernur sebelumnya itu hampir tidak ada yang se egaliter, luas dan fleksibel seperti saat ini,"katanya.
Lalu Abdul Wahid, selaku narasumber ketiga memaparkan, Jul-Rohmi merupakan pasangan yang berani ditengah keterbatasan dan keterpurukan akibat peristiwa gempa dan covid-19, menyatakan siap untuk melaksanakan Motogp dan event lainnya.
"Itu menjadi satu hal yang sangat berani menurut kami, karena kami yang ada didalam pun sempat merasa sangat pesimis, apakah MotoGP akan berlangsung atau tidak,"paparnya.
Kemudian di bidang Industrialisasi menurutnya, Masih membutuhkan sentuhan yang lebih serius. Di program Jerowais, misalnya kalau dilihat dari gaungnya sangat luar biasa. Tetapi dari implementasinya masih membutuhkan dorongan yang lebih kuat kedepannya.
Ia juga melihat bahwa nilai toleransi cukup kuat selama masa kepemimpinan jul-Rohmi, karena selama ini belum ada perkelahian antara umat beragama. Karena Gubernur Jul sangat cepat dan responsi dalam menyikapi setiap masalah yang terjadi.
"Karena itu, saya berharap NTB kedepannya menjadi daerah membanggakan, daerah yang maju dan tetap menjadi daerah yang bisa kita hidup rukun, harmonis dan sejahtera,"terang Lalu Abdul Wahid menutup penyampaiannya.
*TI-02*